Tempaan Semesta
Semesta, aku menerima konsekuensi ku.
Beberepa serpihan kaca membuat kakiku luka dan memperlambat jalanku. Aku tau kalau aku tidak melanjutkan jalanku aku akan jadi seorang pecundang.
Bukankah lucu gelar bagi perempuan pecundang yang tidak bisa apa apa? Tapi. Dengan segala bentuknya akan aku terima umpatan itu dari aku untuk diriku sendiri. Selama aku anggap itu wajar untuk itu. Tapi tidak, insan yang di beri nyawa tidak diciptakan untuk menerima kekalahan.
Insan indah, tidak akan mempersulit jalan orang lain. Ia tidak akan meganggu jalan org lain, tapi akan fokus dengan jalannya sendiri.
Semesta, bersabarlah sedikit dengan prosesku. Aku tau engkau masih mampu menyisihkan ruang keihklasan untuk hambamu'.
Komentar
Posting Komentar